REDAKSI8.COM – Haul ke – 14 Alimul ‘Allamah Al ‘Arif Billah Asy-Syekh KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul) dilaksanakan pada hari Minggu 10 Maret 2019, acara tersebut dilaksanakan untuk umum.
Asy-Syekh KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani dilahirkan dari pasangan suami-istri Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman dengan Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin pada malam Rabu 11 Februari 1942 (27 Muharram 1361 Hijriyah) di Desa Tunggul Irang Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.
Abah Guru Sekumpul Meninggal di Martapura, 10 Agustus 2005 (5 Rajab 1426 H, pada umur 63 tahun) adalah salah seorang ulama dan tokoh yang sangat kharismatik dan populer di Kalimantan. Terdapat beragam sebutan untuk Muhammad Zaini, di antaranya yang umum adalah:
Nama kecilnya adalah Qusyairi, sejak kecil beliau termasuk dari salah seorang yang “Mahfuzh”, yaitu suatu keadaan yang sangat jarang sekali terjadi, kecuali bagi orang orang yang sudah dipilih oleh Allah SWT.
Guru Sekumpul Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari. Adapun silsilahnya adalah: Muhammad Zaini bin Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari.
Alimul ‘allamah Al Arif Billah Asy-Syekh H. Muhammad Zaini Abd Ghani sejak kecil selalu berada disamping kedua orang tua dan nenek beliau yang benama Salbiyah. Beliau dididik dengan penuh kasih sayang dan disiplin dalam pendidikan, sehingga dimasa kanak-kanak beliau sudah mulai ditanamkan pendidikan Tauhid dan Akhlaq oleh ayah dan nenek beliau. Beliau belajar membaca AI Quran dengan nenek beliau, dengan demikian guru pertama dalam bidang ilmu Tauhid dan Akhlaq adalah ayah dan nenek beliau sendiri.
Meskipun kehidupan kedua orang tua beliau dalam keadaan ekonomi sangat lemah, namun mereka selalu memperhatikan untuk turut membantu dan meringankan beban guru yang mengajar anak mereka membaca Al Quran, sehingga setiap malamnya beliau selalu membawa bekal botol kecil yang berisi minyak tanah untuk diberikan kepada Guru yang mengajar AI Quran.
Pada tahun 1949 saat berusia 7 tahun, ia mengikuti pendidikan formal di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, Martapura. Kemudian tahun 1955 pada usia 13 tahun, ia melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Darussalam, Martapura.
Pada masa ini ia sudah belajar dengan guru-guru besar yang spesialis dalam bidang keilmuan seperti : al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif, al-Alim al-Fadhil Husain Qadri, al-Alim al-Fadhil Salim Ma’ruf, al-Alim al-Allamah Syaikh Seman Mulia, al-Alim Syaikh Salman Jalil, al-Alim al-Fadhil al-Hafizh Syaikh Nashrun Thahir, KH. Aini Kandangan.
Menjelang wfatnnya beliau, Guru Sekumpul sempat dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, selama 10 hari. Pada tanggal 9 Agustus 2005, (Selasa malam) sekitar pukul 20.30, Guru Sekumpul tiba di Bandar Udara Syamsuddin Noor, Banjarbaru, dengan menggunakan pesawat carter F-28.
10 Agustus 2005 (Rabu pagi) pukul 05.10, Guru Sekumpul menghembuskan napas terakhir dan berpulang ke rahmatullah pada usia 63 tahun di kediamannya sekaligus komplek pengajian, Sekumpul Martapura. Guru Sekumpul meninggal karena komplikasi akibat gagal ginjal.
Begitu mendengar kabar meninggalnya Guru Sekumpul lewat pengeras suara di masjid-masjid selepas salat subuh, masyarakat dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan berdatangan ke Sekumpul Martapura untuk memberikan penghormatan terakhir pada almarhum.
Pasar Martapura yang biasanya sangat ramai pada pagi hari, Rabu pagi itu sepi karena hampir semua kios dan toko-toko tutup. Suasana yang sama juga terlihat di beberapa kantor dinas, termasuk Kantor Bupati Banjar. Sebagian besar karyawan datang ke Sekumpul untuk memberikan penghormatan terakhir.
Sebelum dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di dekat Mushalla Ar Raudhah, Rabu sore sekitar pukul 16.00, warga masyarakat yang datang diberikan kesempatan untuk melakukan salat jenazah secara bergantian. Kegiatan ibadah ini berpusat di Mushalla Ar Raudhah, Sekumpul, yang selama ini dijadikan tempat pengajian oleh Guru Sekumpul.