REDAKSI8.COM – Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 RI, pekan terakhir bulan Januari terjadi kenaikan signifikan pada infeksi Covid-19 di Ibu kota.
Pada Senin (24/1/2022) terdapat 2.927 kasus baru Covid-19. Sehari berselang, Selasa (25/1/2022) jumlahnya menjadi 4.878 kasus.
Kemudian Rabu (26/1/2022) terjadi penambahan 7.010 kasus baru Covid-19. Hingga Kamis (27/1/2022) dalam sehari tercatat ada 8.077 kasus infeksi baru.
Seiring bertambahnya kasus tersebut pemerintah belum mengumumkan beleid pertimbangan tetap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang secara serempak satu tanah air sudah melaksanakannya.
Kemudian di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pemerintah setempat dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru mengenai PTM masih menunggu instruksi. Status pandemi di kota Berjuluk Kota Pendidikan ini sejauh ini masih berada di PPKM Level 1.
Dimana menurut Kepala Disdik Banjarbaru, Muhammad Aswan, meskipun omnicron di ibu kota tengah marak namun di Banjarbaru belum ada peningkatan kasus covid-19. Sehingga sementara ini pihaknya tetap menggelar PTM dan Vaksinasi kepada para siswa.
“Kita mengacu kepada SKB 4 menteri. Disana ada acuan pelaksanaan PTM. Kalau level 1 masih bisa gelar PTM terbatas,” ujarnya kepada wartawan Redaksi8.com, Jumat (28/1) pagi.
“Kalau seandainya status itu berubah mendadak dari level 1 ke level 3 otomatis kita berhentikan PTM,” lanjut Ia menerangkan.
Berbeda jika di suatu sekolah ditemukan adanya kasus covid maka menurutnya sekolah terkait terpaksa berhenti melaksanakan PTM sesuai lama masa proses penyembuhan.
“Kita akan lakukan 3T di sekolah yang bersangkutan. Testing, Tracing dan Treatment yang merupakan sebuah upaya atau tindakan melakukan tes (Testing), Penelusuran Kontak Erat (Tracing) dan Tindak Lanjut berupa perawatan bagi penderita covid-19,” jelas Aswan.
Sejauh ini Aswan panggilan akrabnya menukas, beberapa sekolah dasar di Banjarbaru masih melaksanakan vaksinasi dosis pertama.
Sebagai bentuk pencegahan dari covid-19, Ia berharap pada waktu yang telah di tentukan pasca selesai dosis pertama para siswa-siswi bisa melanjutkan vaksinasi untuk dosis kedua.
“Rencananya sampai akhir Januari semua siswa tingkat SD dan taman kanak-kanak telah di vaksin dosis pertama,” pungkasnya.