Salah atau warga Antasan Senor Ilir Gang Padi kecamatan Martapura Timur tersambar petir pada hari Jum’at (30/3/2018) sore sekitar jam 17.30 wita saat melakukan pembersihan di sawah miliknya tidak jauh dari rumahnya.
Namuan naas, Korban yang bernama Muhammad Abdul Sani tergeletak di sawah dalam keadaan tenggelam di samping perahu kecil milik Sani, tubuh korban pertama kali ditemukan oleh warga yang bernama Gusti Hadar dan Suhardi.
Siti Masrofah istri sani menuturkan bahwa sebelum pergi kesawah, korban sempat pamit pada di untuk pergi kesawah membersihkan rumput yang ada disawah.
“Setelah pulang shalat Jum’at,suami saya mau pergi kesawah untuk membersihkan rumput, sebelum berangkat, suami saya pamit, saat jam setengah 6 sore saya kaget banget pas dengar kabar suami saya di evakuasi warga, “ujar Siti Masrofah.
Gusti Hadar menceritkan bahwa sebelum kejadian tersebut dia dan korban sempat ngobrol saat berada disawah, karena sawah meraka berdekatan.
“Sebelum kejadian, kami sempat ngobrol juga, kebetulan jarak sawah saya dan sawah sani berdekatan,padaa saat kejadian, saya asik dengan kerjaan saya, begitu juga dengan Sani, sekitar pukul 17,30 wita, tiba-tiba ada suara petir yang cukup keras, pada saat ada suara petir itu posisi saya lagi membelakangi Sani”. tuturnya
“sebelumnya kejadian, tidak ada pirasat atau kejadian yang mencurigakan, saya terus membersihi sawah saya, tidak begitu lama, saat saya menoleh kesawah sani, saya liat perahu kecil (jukung) milik Sani hanyut, saya langsung tanya kepada Suhardi yang juga bersebelahan sawah, ada liat Sani kah? Suhardi bilang gak ada. Terus kami mendekati jukung Sani, saya liat disitu masih ada rokok miliknya di dalam jukung, tidak mungkin orangnya pulang, tapi jukung sama rokok di tinggal. Kami mencoba cari Sani, ternyata Sani udah tidak sadarkan diri dalam air,” ungkapnya
Setelah mendapati tubuh Sani sudah tidak berdaya, Gusti Hadar dan Suhardi pun langsung membawa tubuh Sani ketepi Sawah sambil berteriak ke arah warga untuk meminta pertolongan.
Dari pengakuan Gusti Hadar, tidak ada terlihat luka bakar di tubuh Sani, namun hanya bagian dadanya lebam diduga akibat petir.
Tubuh Sani langsung di evakuasi ke Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura. Namun nyawa Sani tak tertolong dan dinyatakan meninggal saat diperjalanan menuju Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura.
Abdul Sani, juga anggota BPK PASPAN Martapura ini meninggalkan satu orang istri yang sedang mengandung, dan tiga orang anak yang masih kecil. Jenazah rencanya akan dimakamkan pada Sabtu (31/03/2018) di makamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Antasan Senor Ilir, Martapura.