REDAKSI8.COM – H Muhammad Rifiqi, ketua DPRD Kabupaten Banjar langsung mengunjungi Muhammad Arsyad yang yang dirawat di RS Ratu Zalecha. Muhammad Arsyad merupakan warga Kelurahan Keraton Gang Sawahan RT.21 Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar. Senin (13/7/2020).
Mendengar info tersebut, Rofiqi langsung menemui warga yang sakit tersebut, dan didampingi oleh Lurah Keraton Astamaji Fauzan. Muhammad Arsyad bekerja sebagai burung bangunan mengalami infeksi pada jari tangannya akibat bekerja.
Lurah Keraton Astamaji Fauzan mengatakan bahwa pasien telah mengalami kecelakaan kerja dan harus menjalani operasi, menurut info dari istrinya, keterangan dokter bahwa pasien harus di operasi karena kalo tidak ada tindakan operasi berisiko infeksi dan akan menjalar kebagian lain.
“Muhammad Arsyad merupakan warga yang tidak mampu, dan mempunyai 3 orang anak yang masih kecil dan istri tidak bekerja karena merawat anak,” tambahnya
“Apalagi saat ini pandemi covid-19, kesulitan untuk mencari uang untuk melakukan pengobatan, dibantu pihak kelurahan untuk meminta bantua ke dinas sosial, tetapi saat ini jamkesda tidak adalagi, sedangkan mendaftar di BPJS mandir 14 hari baru bisa digunakan,” ungkapnya
Lurah Keraton juga mengatakan bahwa biaya untuk operasinya 8 juta, itu belum termasuk obatnya yang harus di beli dan sama biaya rawat inap.
Melihat keadaan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Banjar Muhammad Rofiqi menanggapi, Saat ini pemerintah daerah tidak ada lagi memiliki Jaminan Kesihatan Daerah (Jamkesda) kabupaten Banjar untuk warga miskin, maka seperti pisau bermata dua bagi masyarakat.
“Dulu dengan Jamkesda, pasien seperti beliau tadi yang luka infeksi bisa diobati dengan cepat walau pasien tidak mempunyai BPJS. Pemerintah daerah mengeluarkan dana sebesar 18 miliyar selama satu tahun untuk BPJS, Sedangkan Jamkesda kita hanya mengeluarkan dana 3 sampai 4 milyar dalam setahun dan bisa membantu warga miskin dengan cepat.
Rafiqi menyayangkan, saat warga secara ekonomi tidak mampu dan tidak memiliki BPJS, saat sakit, negara tidak hadir, ini yang menjadi menarik sekarang, ikut bpjs harus nunggu 14 hari, tidak bisa langsung.
Ketua DPRD juga sangat bersyukur, Lurah Keraton begitu cepat tanggap untuk mencari donatur, mencarikan dana untuk pengobatan secara sukarela dan lurah juga yang membawa ke rumah sakit. Untuk Kerjasama Dengan BPJS harus dikaji ulang.