REDAKSI8.COM – Pandemi Covid-19 merubah tatanan masyarakat dunia. Guna mencegah penularan wabah virus corona yang meluas, masyarakat diimbau untuk tinggal di rumah. Perubahan tersebut tentu juga berdampak luas di banyak sektor.
Pasalnya berubahnya aktivitas masyarakat tersebut membuat dunia usaha sepi, seperti bidang pariwisata, transportasi online, penjualan retail dan masih banyak lagi.
Berjalannya waktu, tinggal di rumah dinilai tidak bisa selamanya diterapkan untuk menjaga keseimbangan perekonomian. Sejumlah negara pun mulai melonggarakan kebijakan terkait mobilitas warganya.
Di sisi lain, virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih terus mengancam. Korban jiwa akibat virus corona pun terus bertambah. Di sinilah, pola hidup baru atau new normal akan diimplementasikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar sekaligus juru bicara gugus tugas kabupaten Banjar dr Diauddin mengatakan bahwa neo normal dengan PSBB tidak jauh berbeda dan tetap melakukan protokol Kesehatan.
“Prinsipnya sama, tidak ada berbedaan, kita harus melakukan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan, untuk mencegh kemungkinan tertular covid-19 dengan cara jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, dan membiasakan jangan memegang bagian wajah, terutama mata, mukur dan hidung,” ungkapnya
Gugus tugas percepatan, penanganan covid-19 kabupaten Banjar saat ini terus berupaya untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus corona.
“Saat ini kita memasifkan sosialisasi, lewat gugus tugas kecamatan dan satgas desa, dan masih tetap melakukan tracing dan tracking, untuk menangkap sebanyak banyaknya pasien positif, dan sebisa mungkin memisahkan yang positif dengan yang negative,” tambahnya
Di Kabupaten Banjar sendiri lanjut Diauddin, pihaknya sudah melakukan swab pada 890 orang dan masih terus berjalan.
“Kita sudah melakukan swab sampai 890 orang dan masih jalan terus. Hasilnya kita sudah menemukan 230 orang lebih yang positif,” bebernya